Sabtu, 31 Januari 2009

Menikah 4 Tahun, tapi Belum Punya Momongan ? Part.III

Kajian Persepektif Medis & Ideologis Seputar Fertilitas (Part. III)

Kâtib[un] : Akh Irfan Rumi Ramadhan *

Tambahan : Ukhtii Utami Handayani, Fak. Kedokteran UNPAD, D4 Kebidanan

  • OBESITAS ATAU KURUS KERING BERPENYAKIT

Hindari obesitas (kegemukan) atau terlalu kurus (berpenyakit) ; kedua hal ini bisa berpengaruh terhadap kesuburan. Menurut riset baru-baru ini, pria yang gemuk menghasilkan kuantitas sperma lebih sedikit dibandingkan dengan kuantitas produksi sperma pria dengan berat badan normal. Dan menurut data hasil riset dari luar negeri, wanita atau pria yang kegemukan (obesitas) bermasalah dalam kehidupan seksualnya. Disisi lain yang penulis pahami, kegemukan (obesitas) atau terlalu kurus (berpenyakit) bisa menurunkan kualitas hubungan intim pasangan (maaf.. pasti ‘kurang berenergi, mudah lelah’). Islam telah memberikan rambu-rambu kepada kita untuk menjauhi sikap israaf (berlebih-lebihan) yang nb menzhalimi diri sendiri (banyak ayat al-Quran yang mulia dan al-Hadits yang menegaskan hal ini) ; dalam kasus ini misalnya menzhalimi diri dengan terlalu berlebihan dalam hal makan, atau sebaliknya menzhalimi diri dengan tidak merawatnya sehingga kurus, kering kerontang. Dan tentu motivasi terbaik bagi seorang muslim/muslimah mengupayakan tubuh yang sehat dengan berat badan seimbang ialah motivasi optimalisasi ibadah, dengan kata lain karena Allah, dan sungguh menakjubkan salah satu fadhilah/keutamaan menikah diantaranya jika istri bersolek untuk suami atau suami berbenah diri untuk istri merupakan ibadah, berpahala, bahkan jima’ pun dikatakan sebagai sedekah (nb : ibadah, berpahala) subhaanallaah. Lantas bagaimana mungkin kita enggan menikah ? Alaysa kadzaalik ? Semoga ! Dalam hal ini saja Islam membuktikan bahwa akidah dan syari’atnya (’aqiidatan wa syarii’atan) ialah rahmat bagi semesta alam. Sebagaimana penafsiran para ulama mufassiriin (para ulama ahli tafsir) atas QS. Al-Anbiyaa’ : 107 :

”Dan tiadalah kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi)

rahmat bagi semesta alam”.

(QS. Al-Anbiyaa’ : 107)

  • PENGATURAN MAKANAN & MINUMAN

Inti dari pengaturan makanan dan minuman ialah yang memenuhi dua hal ; 1. halaalan (halal), 2. thayyiban (baik, bergizi). Secara medis dalam konteks ini, mengonsumsi makanan yang halal dan bergizi diperlukan untuk meningkatkan kualitas ‘hubungan’, dan salah satu ikhtiar paling dini dalam menghasilkan keturunan yang shalih-shalihah. Dengan mengonsumsi makanan yang halal, pasangan suami istri berada dalam kebaikan yang akan mempercantik harmonisasi hubungan keduanya. Sungguh, jika Islam yang dijadikan pedoman membangun rumah tangga ; suami istri akan romantis, harmonis, dan keluarga yang dibangun ialah keluarga yang dinyatakan Rasulullaah saw sebagai baitii jannatii. Disempurnakan dengan makanan yang bergizi ; kandungan nutrisi yang cukup ; meningkatkan kesehatan fisik suami istri, meningkatkan kesuburan dan kebugaran sehingga meningkatkan kualitas ‘hubungan’. Adapun asupan yang dianjurkan diantaranya ;

- Herba-herba (madu, habbatussauda, ruthab (sari kurma), dll. –penulis paparkan di akhir penjelasan artikel ini-,

- Bahan-bahan makanan yang mengandung protein,

- Almond & kacang-kacangan ; selain mengandung asam lemak yang bisa meningkatkan produksi hormon pria, almond juga bisa ‘menarik perhatian’ wanita. Bau yang keluar dari kacang almond dapat (maaf) merangsang wanita.

- Susu,

- Sayuran ;

§ Seledri ; mengandung androsterone, yang insya Allah berkhasiat mendorong (maaf) gairah pasutri. Setelah mengunyah seledri, hormon tersebut keluar lewat pernapasan pria. Walaupun tak berbau, keluarnya hormon tersebut bisa meningkatkan gairah wanita. Sebaiknya seledri dimakan dalam keadaan mentah.

§ Tauge

- Bawang Putih ; mengandung allicin, bahan yang dipercaya dapat melancarkan aliran darah ke organ-organ seksual. Intinya, bawang putih adalah bumbu yang efektif untuk meningkatkan libido. Di sisi lain, perlu diperhatikan juga masalah aromanya yang kurang sedap, diperlukan kecakapan mengolahnya atau mengatasi baunya.

- Buah-buahan ;

§ Buah semangka ; mengandung likopen yang berkhasiat Insya Allah ; mengatasi radikal bebas yang secara fisik aktivitasnya mengakibatkan kulit kering, suram, kendur dan berkurang kekenyalannya. Bahkan, likopen dibantu zat antioksidan lain dalam semangka, yakni betakaroten, mampu menyegarkan kembali sel-sel layu yang sudah telanjur dirusak oleh radikal bebas. Semangka pun berkhasiat insya Allah meningkatkan kuantitas sperma dan memperbaiki struktur sperma dan kegesitannya.

§ Buah pisang ; mengandung enzim bromelain yang insya Allah terbukti meningkatkan libido pria. Selain bromelain, zat potasium dan vitamin B dalam pisang juga sanggup meningkatkan tenaga yang lemas.

§ Buah alpukat ; mengandung asam folik yang tinggi yang dapat membantu metabolisme protein sehingga meningkatkan simpanan energi. Dan juga menyimpan vitamin B6 (dapat meningkatkan hormon pria) dan potassium (memperlancar kelenjar tiroid wanita). Untuk menikmatinya, lebih baik dikonsumsi tanpa campuran apapun.

- Biji-bijian,

- Telur ; megandung Vitamin B5 dan B6 yang bisa membantu menyeimbangkan hormon dan mengurangi stress adalah telur, Jika hormon seimbang dan stres menghilang, dipastikan (maaf) ‘gairah’ akan semakin sehat.

- Royal jelly,

- Vitamin E dengan dosis tertentu (catatan : vitamin E dalam kadar yang terlalu tinggi dapat bersifat racun karena hati tidak mampu lagi mengatasi timbunan vitamin E),

Berikut pesan khususnya u/k para istri atau calon istri ; sungguh diperlukan kepiawaian istri untuk membuat masakan enak yang sehat. Hindarkan sedapat mungkin keluarga anda dari mengkonsumsi ;

1. Penyedap rasa seperti sasa, vetsin, - (MSG (monosodium glutamate)) dengan kadar yang berlebihan ; sehari cukup 5 mg saja,

2. Makanan & minuman berpengawet semisal mie, dll.

3. Makanan dan minuman yang mengandung zat-zat kimia berbahaya,

4. Kurangi konsumsi gula putih, jangan berlebihan (kecuali gula tebu asli),

5. Perhatikan kombinasi makanan (food combining) ; dengan keterbatasan materi, kebutuhan akan nutrisi harian tetap terpenuhi.

TAFAKUR :

Penting sekali, khususnya bagi suami sebagai qawwam rumah tangga (pemimpin rumah tangga) memahami betul peranannya dalam menjaga, memerhatikan makanan dan minuman apa yang menjadi nafkah istri dan anak, wajib halaalan (halal ; halal ‘ainiyah/dzatnya dan halal hukmiyyah/hukum/cara memperolehnya) dan perlu thayyiban (kandungan gizinya baik). Dan sungguh, beban, tanggung jawab suami yang tidak ringan ini, tidak akan mampu ia penuhi, terkecuali dengan fahman Islaam (pemahaman terhadap Islam) dan dilengkapi dengan pemahaman terhadap ilmu Thibbun Nabawiy (rekomendasi penulis ; suami &/ istri perlu memahami Thibbun Nabawiy), intinya perlu ilmu (al-‘ilm nuur[un]). Sudahkah anda wahai para ikhwan dan akhwat paham Islam dan thibbun nabawiy ? Sejauh mana saudara/i mempersiapkannya ? Di sisi lain saudara/i memiliki keinginan untuk menikah dan berumahtangga alaysa kadzaalik ?

bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar